KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat
Allah swt. yang telah memberikan kekuatan dan keteguhan hati kepada kami untuk
menyelesaikan makalah ini. Sholawat beserta salam semoga senantiasa
tercurah limpahan kepada nabi Muhammad saw. yang menjadi tauladan para umat
manusia.
Kami menulis makalah ini bertujuan untuk
mempelajari dan mengetahui ilmu tentang manajemen sumber daya manusia yang
diberikan oleh dosen mengenai manajemen sumber daya manusia secara
global.
Dalam penyelesaian makalah ini, penulis
banyak mengalami kesulitan, terutama disebabkan kurangnya ilmu pengtahuan.
Namun, berkat kerjasama dan kesungguhan dalam menyelesaikan makalah
ini, akhirnya dapat diselesaikan.
Kami menyadari, sebagai seorang pelajar yang pengetahuannya tidak seberapa yang
masih perlu belajar dalam penulisan makalah, bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
positif demi terciptanya makalah yang lebih baik lagi, serta berdayaguna di
masa yang akan datang.
Pekanbaru,
21 Desember 2014
Penyusun
BAB 1
PENDAHULUAN
1 . Latar belakang
Sumber
daya manusia merupakan kemampuan terpadu dari daya pikir dan daya fisik yang
dimiliki individu.
Manajemen SDM adalah pencapaian tujuan
(organisasi) yang sudah ditentukan sebelumnya dengan menggunakan bantuan orang
lain. Globalisasi manajemen adalah fakta kehidupan. Globalisasi mengacu pada
sikap baru, terbuka mengenai mempraktekan manajemen secara internasional. Sikap
ini menggabungkan keingintahuan mengenai dunia diluar batas nasional dengan
kemauan untuk mengembangkan kemampuan guna beradaptasi dalam ekonomi global.
Demikian J.A.F Stoner Ohmae (1991) yang mengatakan dengan globalisasi berarti:
tak ada luar negeri lagi. Dunia sekarang telah barubah menjadi “Desa yang besar
(big village) dan tanpa batas (bordeless)”. Setiap orang diakui menjadi warga
penduduk dunia, konsekuensinya baik sebagai individu, pemimpin atau manajer
dituntut untuk mempunyai wawasan tentang aktivitas-aktivitas yang terjadi
didunia internasional. Baik yang menyangkut kegiatan kegiatan ekonomi, sosial,
politik, budaya, perkembangan ilmu, teknologi dan informasi yang melewati
batas-batas negara. oleh karena itu para usahawan ataupun negarawan harus
memiliki penegtahuan, keterampilan, kemampuan professional yang handal, dan
tangguh serta mandiri, agar mampu bekerja sama dan bersaing dalam
dunia persaingan bebas. Transformasi arus uang/modal, teknologi, tenaga ahli,
barang dan jasa dalam kegiatan ekonomi antar negara sedang dan telah terjadi
secara otomatis dengan mempergunakan jalur informasi digital bebas hambatan
(the digital information superhighway-disk). Semua kegiatan itu hanya akan
berjalan dan mencapai keberhasilan apabila dikelola oleh tenaga ahli dan sistem
yang bernuansa internasional. Terutama dalam segi kebudayaannya yang sangat
berbeda dalam tiap-tiap negara. hofstede mengidentifikasikan budaya sebagai
pemrograman kolektif atas pikiran yang membedakan anggota-anggota suatu
kategori lainnya. Acapkali membandingkan budaya nasional dimulai dari
memperhatikan prilaku sosial. Orang jepang tidak menyukai jabatan tangan, tapi
lebih menyukai membungkuk ketika menghormat orang lain dan tidah membersihkan
hidungnya dimuka umum. Orang inggris meletakkan piring sup jauh darinya,
menyantap kacang polong dengan menusuknya beberapa biji sekaligus dengan sebuah
garpu, dan bermain golf pada saat hujan. Mn maka dari itu dalam makalah ini
akan dibahas hubungannya dengan manajemen.
2 . Rumusan masalah
a. Apa pengertian manajemen
SDM global
b. Apa saja jenis-jenis SDM
dan organisasi global
c. Apa perbedaan MSDM
internasional & MSDM domestik
d. Apa masalah-masalah MSDM
bagi perusahaan global
e. Bagaimana dengan kebijakan
kepegawaian MSDM
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian manajemen SDM
global
Manajemen SDM adalah
pencapaian tujuan (organisasi)yang sudah ditentukan sebelumnya dengan
menggunakan bantuan orang lain. Manajemen internasional merupakan kinerja
daripada aktivitas-aktivitas manajemen yang melewati batas-batas nasional.
Dengan tandas Samuel C. Certo memberikan definisi manajemen internasional
adalah aktivitas-aktivitas manajemen yang melintasi batas-batas wilayah
nasional. Lebih luas lagi Weihrich dan Koontz (1993) mengemukakan bahwa studi
manajemen internasional memefokuskan pada operasi perusahaan internasional
dinegara-negara tuan rumah (host country) dengan memepertimbangkan
masalah-malsalah manajerial yang berhubungan dengan arus orang, barang, jasa,
dan uang dengan tujuan untuk bisa memanajemeni dengan baik dalam situasi
kondisi yang melibatkan hal-hal diluar batas wilayah nasional. Dari definisi
yang diberikan oleh kedua ahli manajemen tersebut berarti untuk dapat berkiprah
didunia internasional seorang manajer harus mempunyai cakrawala global atau
internasional, sekalipun ia berada pada pijakan loka, ciri-ciri budaya nasional
akan tetap menjadi bingkai pengaman kehidupan bangsa, walaupun tak kan urung
akan dan harus menanggung akibat dampak hubungan manajemn atau pemerintah
internasional yang pengaruhnya akan sangat besar dan beresiko tinggi.
Manajemen
sumber daya menusia global adalah penggunaan penggunaan sumber daya global
untuk mencapai tujuan prganisasi tanpa memandang batasan geografis. Bidang
manajemen SDM Global dikarakteristikkan oleh 3 pendekatan, yaitu:
- Manajemen SDM global
menekankan manajemen lintas budaya (croos-cultural management) yaitu melihat
perilaku manusia dalam organisasi dari persepektif internasional.
- Dikembangkan dari hubungan
industri komparatif dan literature-literature manajemen SDM dan berusaha untuk
menggambarkan, memebandingkan dan menganalisis system SDM dibeberapa negara.
- Berusaha untuk memeberikan
focus pada aspek manajemen SDM diperusahaan-perusahaan multinasional
Morgan
mendefinisikan manajemen SDM global sebagai pengaruh yang mempengaruhi
(interplay) diantara ketiga dimensi aktifitas-aktifitasSDM, tipe-tipe karyawan,
dan negara-negara operasi. Dalam terminology luas manajemen SDM global
melibatkan aktifitas-aktifitas yang sama seperti MSDM domestik. Morgan juga
menggambarkan MSDM global dalam 3 dimensi yang meliputi:
1. Aktivitas-aktivitas SDM
yang luas meliputi pengadaan tenaga kerja, alokasi dan pemanfaatan (ketiga
aktivitas luas ini dapat dengan mudah diperluas kedalam enam aktifitas SDM)
2. Kategori negara atau bangsa
yang terlibat dalam aktivitas-aktivitas MSDM internasional:
- Negara tuan rumah
(host-country) dinama sebuah cabang dapat ditempatkan
- Negara asal (home-country)
dimana perusahaan itu memiliki kantor pusat
- Negara-negara lain yang
mungkin menjadi sumber tenaga kerja modal dan input-input lainnya
3. Tiga kategori karyawan
dalam perusahaan multinasional:
- Karyawan negara tuan rumah
(host-country nationals/HCNs)
- Karyawan negara asal
(parent-country nationals/PCNs)
- Karyawan negara ketiga
(third-country natoinals/TCNs)
B. Jenis jenis SDM dan
organisasi global
Jenis-jenis
SDM global yaitu:
1. Ekspatriat
Ekspatriat
adalah seorang katyawan yang bekerja dalam sebuah operasi, atau yang bukan
merupakan warga yang berasal dari negara dimana operasi itu ditempatkan, tetapi
karyawan tersebut merupakan seorang warga yang berasal dari negara dimana
kantor pusat organisasi setempat.
2. Warga dari tuan rumah
Seorang
warga negara tuan rumah adalah seorang karyawan yang bekerja untuk sebuah
perusahaan dalam operasi yang merupakan seorang warga dari negara dimana
operasi itu ditempatkan, tetapi kantor pusat perusahaan tersebut berada
dinegara lain. Tujuannya karena organisasi tersebut ingin memperlihatkan dengan
jelas bahwa organisasi membuat satu komitmen dengan negara tuan rumah dan bukan
hanya membuka sebuah operasi luar negara.
3. Warga dari negara ketiga
Karyawan
ini adalah seorang warga dari satu negara yang bekerja dinegara kedua, dan
diperkerjakan oleh sebuah organisasi yang berkantor pusat negara ketiga.
Jenis-jenis
organisasi global yaitu:
1. Beroperai di seluruh dunia
impor dan ekspor: menjual dan membeli barang dan jasa dengan organisasi
dinegara-negara.
2. Perusahaan multinasional:
sebuah organisasi yang memiliki unit-unit operasi yang berlokasi di
negara-negara asing.
3. Operasional global: sebuah
organisasi yang memiliki unit-unit perusahaan di beberapa negara yang
digabungkan menjadi satu.
Manajemen
SDM gobal dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:
1. Hukum: hukum UU, PERDA, hak
tiap-tiap negara
2. Politik : politik sangat
riskan dalam perubahannya tergantung dengan kepemimpinan disuatu negara mengacu
pada politik paham apa
3. Ekonomi : situasi booming
vs buruk maksudnya setiap perubahan pasti ada trend yang sedang booming.
Misalnya diindonesia lagi booming sepeda fixie sehingga banyak penduduk
indonesia membeli sepeda tersebut untuk mengikuti trend karena kondisi ekonomi
yang mengalami perubahan tersebut.
4. Budaya : merupakan hal yang
paling penting yang dikarenakan budaya kultural indonesia sangat kental dalam
perubahan harus mengacu dalam adat istiadat maupun norma yang berlaku pada
masyarakat dimana bertempat tinggal.
Organisasi
yang menjalankan bisnis secara internasional mungkin berkembang dari organisasi
yang terlibat dalam aktivitas ekspor dan impor, menjadi perusahaan meltinasinal
kemudian menjadi organisasi global.
C. Perbedaan MSDM
internasional & MSDM domestik
- MSDM internasional lebih
luas fungsi yang harus ditangani, contoh: pajak, gaji dalam mata uang asing,
keluarga pekerjaan dan lain-lain.
- Keterlibatan dalam
kehidupan pribadi, contoh: akomodasi, budaya, sekolah, lokasi aman.
- Sistem berbeda untuk lokasi
geografis berbeda
- Berhubungan dengan berbagai
lenbaga beragam pemerintah, politik dan agama.
- Meningkatkan resiko-resiko,
contoh: kesehatan, keamanan.
Kompleksitas
operasi dinegara-begara berbeda dan dalam memperkerjakan karyawan yang berbeda
merupakan variabel kunci yang membedakan MSDM domestik dan MSDM global. Dowling
(1998) berpendapat bahwa kompleksitas MSDM global dapat dihubungkan dengan 6
faktor:
1. Lebih banyak aktivitas SDM
Untuk
beroperasi disuatu lingkungan, departemen SDM harus memaksukkan sejumlah
aktifitas yang tidak perlu dilingkungan domestik, seperti perpajakan
internasional, relokasi dan orientasi internasional dan membangun hubungan
dengan pemerintah tuan rumah.
2. Kebutuhan untuk perspektif
yang lebih luas
Para
manajer SDM global harus mengembangkan bidang-bidang keahlian mereka meliputi
pengetahuan dalam beberapa budaya asing. Praktik SDM dan kerangka hukum
demikian pula isu-isu bisnis global, ekonomi dan politik yang akan mempengaruhi
keputusan dan praktik-praktik SDM. Para praktisi SDM harus memiliki perspektif
yang jauh lebih luas untuk dapat membuat keputusan-keputusan yang efektif
dilingkungan internasional.
3. Keterlibatan yang lebih
banyak dalam kehidupan pribadi karyawan dalam MSDM domestik, keterlibatan
departemen SDM dengan keluarga sangat terbatas. Sedangkan dalam SDM global
departemen SDM harus banyak terlibat menyediakan dukungan dan mengetahui lebih
banyak tentang kehidupan karyawan, misalnya dibeberapa negara mewajibkan
penyertaan surat pernikahan sebelum memberikan visa untuk pasangan yang menjadi
karyawan pada sebuah perusahaan multinasional.
4. Pengungkapan resiko
Seringkali
kegagalan SDM dan keuangan dalam area internasional lebih hebat daripada bisnis
domestik. Misalnya kegagalan ekspatriat dan rendahnya kinerja penugasan
internasional adalah masalah-masalah potensial yang berbiaya sangat tinggi,
aspek lainnya resiko keamanan, banyak perusahaan multinasional harus
mempertimbangkan resiko politik dalam keamanan penugasan internasional.
5. Pengaruh-pengaruh eksternal
yang lebih luas
Faktor-faktor
eksternal yang utama yang mempengaruhi MSDM global adalah, tipe pemerintah.
Keadaan ekonomi dan praktik-praktik ketenagakerjaan ditiap negara berbeda-beda.
6. Perubahan-perubahan dalam
penekanan seperti campuran gugus kerja antara ekspatriat dan karyawan lokal.
Pada
awal perkembangannya, perusahaan cendrung untuk lebih mengandalkan
penggunaan PCNs dalam posisi meterial, teknikal dan pemasaran. Ketika aktifitas
luar negara meningkat, perusahaan cendrung untuk lebih mengandalkan HCNs dan
TCNs. Jadi penekanan akan berubah dari mengelola proses ekspatriatisasi kesuatu
lokasi atau pelatihan karyawan untuk mengambil alih posisi kunci tersebut.
D. Masalah-masalah MSDM bagi
perusahaan global
1. Hambatan-hambatan
kebudayaan
Satu
tantangan terbesar bagi SDM global pada umumnya adalah perbadaan kebudayaan
antar negara. dalam isu terminologi sosiologis dan pendidikan,
hambatan-hambatan tersebut diilustrasikan sebagai berikut:
SOSIOLOGIS
- Pandangan terhadap bisnis
dan para manajernya.
Pandangan
terhadap wewenang dan bawahan kerjasama antar organisasi-antar bisnis, serikat
pekerja dan pemerintah
- Pandangan terhadap prestasi
- Struktur kelas dan
mobilitas individu
- Pandangan terhadap kekayaan
dan perolehan materi
- Pandangan terhadap metode
ilmiah
- Pandangan terhadap
penanganan resiko
- Pandangan terhadap
perubahan
PENDIDIKAN
- Tingkat melek huruf dan
tingkat pendidikan dasar
- Pelatihan teknikal
terspesialisasi dan pendidikan umum tahap kedua
- Pendidikan lanjut yang
lebih tinggi
- Program-program pelatihan
manajemen yang khusus (tidak dijalankan oelh perusahaan)
- Sikap umum terhadap
pendidikan dan pelatihan
- Kesesuaian pendidikan
dengan persyaratan perusahaan
Keimpulan
signifikan yang dapat ditarik adalah: Pemikiran bahwa system organisasi dan
manajerial yang dikembangkan dan dilaksanakan dinegara asal dan perusahaan
induk, yang harus dipaksa untuk diterapkan pada cabang luar negara perusahaan
multinasional adalah salah.
2. Proses-proses manajemen
Dalam
proses manajemen, ada sejumlah isu dan perhatian yang dipengaruhi secara
langsung oleh tipe atau jenis-jenis hambatan kebudayaan.
- Metode-metode dan alat-alat
perencanaan
- Horison waktu kerja
- Tingkat dimana organisasi mekanistik
- Tipe-tipe kinerja dan
standar pengendalian yang digunakan
- Derajat spesialisasi
- Derajat sentralisasi dan
desentralisasi
- Rentang kendali
- Pengelompokan aktivitas dan
departemen
- Derajat dan penggunaan
komite
- Kriteria seleksi dan
promisi
- Sifat dan luasnya
program-program pelatihan
- Tingkat partisipatif versus
manajemen otoriter
- Teknik-teknik memotivasi
karyawan
- Dll
E. Kebijakan kepegawaian
(staffing policy)
Berkaitan
dengan pemilihan karyawan untuk suatu pekerjaan (memilih individu yang memiliki
keahlian tertentu) dan sebagai alat untuk mengembangkan dan mempromosikan
budaya perusahaan.
Jenis
kebijakan “staffing”:
1. Ethnocentric Approach
Possisi
kunci hanya diisi /ditempati oleh mereka yang berkewarganegaraan sama dengan
perusahaan induk
Alasan:
- kurangnya individu yang
kurang kompeten dari dalam negeri terutama dari negara berkembang
- cara terbaik menjaga budaya
perusahaan
- memindahkan transfer
pengetahuan/core competencies kepada mereka di operasi/cabang luar negeri
kelemahan:
- menutup jalan/membatasi
kesempatan begi mereka yang berkewarganegaraan setempat
- produkivitas dapat menurun,
turn over karyawan meningkat
- cultural myopia: kegagalan
perusahaan mengrti budaya setempat, juga pada implementasi marketing dan
manajemen
2. polycentric Approach
masyarakat
memilih warga negara setempat untuk menduduki posisi manajer perwakilan,
sementara WN induk perusahaan duduk diperusahaan induk/headquarters
alasan :
- perusahaan sedikit/tidak
mengalami culture myopia
- tidak terlalu memakan biaya
(expatriate ‘lebih mahal’)
kelemahannya :
- kesempatan terbatas untuk
mendapat pengalaman diluar negaranya
- kesenjangan antara keryawan
dalam negeri dan expat (bahsa, loyalitas. Nasionalisme, perbedaan budaya)
- sulit berubah : terbentuk
kerajaan kecil dalam perusahaan
3. regiocentric Approach
memilih
WN regional untuk menduduki posisi baik dari negra asal maupun dari negara
sewilayah.
Alasan :
- lebih mudah menyesuaikan
diri dengan budaya setempat
- menghemat biaya
kelemahan :
- belum tentu ada kecocokan
budaya
4. geocentric Approach
mencari
orang terbaik untuk posisi kunci dalam perusahaan tanpa memandang
kewarganegaraan.
Kelebihan :
- memupuk kader excecutive
internasional yang dapat bekerja diberbagai negara dengan berbagai budaya
- meningkatkan respon lokal
kelemahannya :
- kompleksitas kebijakan
pekerja asing
- mahal : training, relokasi,
kompensasi.
BAB III
PENUTUP
A. kesimpulan
Manajemen SDM adalah pencapaian tujuan
(organisasi) yang sudah ditentukan sebelumnya dengan menggunakan bantuan orang
lain. Manajeman SDM pada suatu negara sangat penting guna perkembangan negara
tertentu sekaligus salah satu tameng dari tergusurnya perekonomian negara
dengan berlakunya globalisasi yang sudah berjalan. Manajeman SDM global ini
dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: hukum, politik, ekonomi, dan budaya
yang disetiap negara itu berbeda-beda. MSDM internasional lebih luas fungsi
yang harus ditangani, contoh: pajak, gaji dalam mata uang asing, keluarga
pekerjaan dan lain-lain. Sehingga ada kemungkinan timbulnya masalah, Satu
tantangan terbesar bagi SDM global pada umumnya adalah perbadaan kebudayaan
antar negara. pemilihan karyawan untuk suatu pekerjaan (memilih individu yang
memiliki keahlian tertentu) dan sebagai alat untuk mengembangkan dan
mempromosikan budaya perusahaan harus memperhatikan staffing policy.
SUMBER
:
http://septarika.blogspot.co.id/2014_12_01_archive.html
Extremely helpful information specifically the last part :) I care for such info a lot. I was seeking this certain info for a long time. Thank you and good luck.And also with our web site, Add Hunters you're going to benefit from our international usages!Items listed on Add Hunters include electronics, pets, cars and, vehicles and other categories including land and property. Feel free to visit our web site http://www.addhunters.com car dealers in qatar
ReplyDelete